Jumat, 05 Februari 2016

Kunjungan Lapangan Monitoring dan Evaluasi Realisasi OKMAR 2016

BP3K TANAH GROGOT KUNJUNGI KELOMPOK TANI MANGKU AWAT DAN TEPIAN MAKMUR.

Tana Paser, 04/02 Kegiatan hari ini mengenai kunjungan lapangan terkait monitoring dan evaluasi realisasi luas tanam padi sawah bulan OKMAR (oktober dan maret) 2016, dalam rangka mendukung program "UPSUS PAJALE" 2016.

Target yang dikunjungi kali ini ini, kelompok tani "Mangku Awat dan Tepian Makmur" yang diketuai oleh pa Amin dan Tajudin didesa tepian batang jam 10.00 wita. Rombongan BP3K sendiri di bawah pimpinan H. Sudarsono Spmp, yang juga sebagai kepala BP3K tanah grogot, programer (Burhan, R, SP), 
penyuluh urusan SDM (H. Muslich, SP), serta didamping penyuluh (Maya Saprina, S. Pi, Hj. Tini Marlina, SP), terjun langsung inilah yang sering dilakukan agar program upsus pajale tetap berjalan. (WA) ‪#‎bp3ktanahgrogot‬‪#‎wa‬

Foto Bp3k Kec Tanah Grogot.
Foto Bp3k Kec Tanah Grogot.
Foto Bp3k Kec Tanah Grogot.
Foto Bp3k Kec Tanah Grogot.

Foto Bp3k Kec Tanah Grogot.




Pertemuan teknis pada setiap hari kamis pada minggu ke I dan II

Tana Paser, 28/1 Seperti biasa pertemuan teknis pada setiap hari kamis pada minggu ke I dan II setiap bulannya, secara kontinyu hingga akhir tahun pada setiap bulannya. Adapun pertemuan itu sendiri, mengupas mengenai "Kebijakan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Paser tahun 2016." Rapat itu sendiri dilaksanakan di ruang rapat pertemuan, pada jam 09.00 wita dihadiri oleh seluruh penyuluh sekecamatan tanah grogot dan penyuluh BKPP kabupaten Paser (Giovani Sinaga, SP). Penyuluh urusan SDM, Programer, supervisor, dan kasubbag tu.

Dalam pertemuan itu, sebagai pembuka acara tersebut oleh programer (Burhan, SP), dilanjutkan percakapan bersama kepala BP3K (H. Sudarsono, SP, MP), disela pertemuan tersebut kepala BP3K juga minta laporan luas tanam agar perlu extra perhatian karena diminta. 

H. Sudarsono juga mengingatkan," mari kita samakan persepsi mengenai "alur RDKK di buat oleh petani dan di rekap oleh Gapoktan di serahkan ke BP3K dan barulah dikirim ke Distambun, Dispertan Provinsi, lalu Kementan, hingga sampai ke pusat." ini bersifat satu tahun kedepan perlu di hitung biayanya, tegasnya pada pertemuan tersebut.

Ditambahkannya pula kita perlu waspada terhadap hama tikus dan selalu siap bagaimana menanggulĂ nginya, kita harus selalu siaga menghadapi kedepannya, seperti kata pepatah, "sedia payung sebelum hujan, ucapnya sambil tersenyum." siap-siap, penyuluh agar melengkapi untuk KGB mungkin ada yang mendapatkannya agar tidak terlupa." ucapnya, pada ruang rapat saat itu." 

Disela pertemuan itu, Penyuluh urusan SDM (H. Muslich, SP) menjelaskan, "laporan luas tanam di 10 (sepuluh) namun hanya 8 desa yang memiliki realisasi luas tanam namun 2 desa lainnya belum ada realisasi tanam karena beberapa kendala baik belum tanam atau kendala belum ada PPLnya (pulau rantau) untuk musim tanam dibulan OKMAR namun janju belum ada tanam padi sawah dan pulau rantau belum ada pengganti PPLnya dan realisasi luas tanam di dua desa tersebut terkendala di dua hal itu, sedangkan dengan sasaran luas tanam hingga minggu ke IV di bulan januari 2016 seluas 795 HA, realisasi luas tanam 465 dengan total 58,49 persen itulah jumlahnya, dan luas padi ladang terdapat 4 desa yang berpotensi yaitu janju, tepian batang, jone, dan pepara, sebanyak 18 HA dari total desa tersebut, "jelasnya di pertemuan." 

Dilanjutkan oleh pengamat hama (Bambang), Mengungkapkan, " Panas dan hujan yang ekstrim seperti ini, biasanya muncul orong orong yang diserang bagian akar akibatnya tanaman akan layu, berikutnya sanitasi yang baik juga perlu, karena tikus radius 600 meter itu bisa memantau dimana posisi tanaman padi dengan antenanya. ia menambahkan pengendaliannya dicari lubangnya, berbeda pula jika saat migrasi tikus atau saat musim kawin tikus, betina akan memiliki aroma tertentu dan akhirnya didatangi tikus jantan dan kawin dengan anak berkisar maksimal 12 ekor hingga minimal 6 ekor perindukannya. Antisipasinya dengan klerat , tiran atau alternatif lainnya. "ungkapnya diruang rapat." (WA) ‪#‎bp3ktanahgrogor‬ ‪#‎wa‬
Foto Bp3k Kec Tanah Grogot.

Foto Bp3k Kec Tanah Grogot.
Foto Bp3k Kec Tanah Grogot.

Padang Pengrapat Menjadi Tempat Terlangsungnya Pertemuan Kelompok

Tana Paser, 2/2 Pertemuan kali ini bertempat di padang pengrapat pada kelompok tani "Sehati" pada jam 10.00 wita, ditempat yang sangat sederhana dan berlangsung santai dan tanya jawab. adapun yang menghadiri yaitu kepala bp3k (H.Sudarsono, SP, MP), bersama programer (Burhan, R, SP), serta pengamat hama (POPT) H. Bambang HS, AP, dengan para anggota kelompok tani setempat. 

Kepala BP3K Tanah Grogot (H. Sudarsono,SP, MP) mengatakan, "Agar para petani, memamfaatkan lahan sebaik mungkin karena saluran yang dibuat PU agak lebar dan dalam dengan pintu air membuka dari bawah keatas, sehingga saluran air tidak bisa maksimal menampung air, mestinya, "pintu air memakai sistim limpasan," sehingga air masih ada di saluran jika suatu saat para petani memerlukan masih ada airnya. 

Ia juga mengingatkan, "para petani agar membuat RDKK pada bulan januari pada setiap tahun sebagai persiapan keperluan pupuk tahun berikutnya, beliaupun menekankan, "jika terjadi hama dan melaporka pada petugas POPT dan Penyuluh," agar dilakukan pengendalian secara masal, "ucapnya pada pertemuan itu.
Pada waktu yang sama, Burhan juga mengungkapkan, "agar menyusun jadwal tanam, dan selalu tertib administrasi agar nantinya jika diperlukan bisa membantu dengan administrasi yang baik dan benar, "Tegasnya disela tatap muka kelompok tersebut. (WA) Photo by Burhan R, ‪#‎BP3Ktanahgrogot‬ ‪#‎wa‬



Pertemuan Teknis mengenai kebijakan BKPP Kabupaten Paser

Tana Paser, 14/01 Mengawali pertemuan perdana pagi ini mengenai kebijakan BKPP Kabupaten Paser yang akan di sampaikan oleh Djoko Bawono, SP, M.Si sekaligus mewakili Kepala BKPP Kab. Paser dengan didampingi oleh Kepala BP3K Kecamatan Tanah Grogot. 

Adapun pertemuan ini dilaksanakan di ruang rapat pada kantor BP3K Kec. Tanah Grogot pada jam 09.00 wita dan di buka oleh Kepala BP3K Tanah Grogot yaitu H. Sudarsono, SP, MP ia mengatakan "beberapa agenda kegiatan program untuk 2016 kedepan, perlu adanya kerja sama guna menunjang kinerja para petugas serta para petani ditambahkannya pula, sehubungan adanya kegiatan "Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai" (UPSUS PAJALE) yang harus di dukung agar dapat dilaksanakan di wilayah kerja penyuluh pertanian (WKPP) masing-masing agar bisa tetap focus untuk kelancaran dalam pelaporan luas tanam dan luas panen PAJALE ditempat para penyuluh bertugas." Ucapnya dalam pertemuan tersebut. Pada pertemuan itu hadir para penyuluh sekecamatan tanah grogot dan para penyuluh urusan SDM, penyuluh urusan Programer, penyuluh urusan supervisor.

Djoko Bawono, SP, M.Si mewakili BKPP Kab. Paser mengatakan," Ada yang menarik di tahun 2016 yaitu akan ada kegiatan PEDA yang akan dilaksanakan adapun tempatnya berada di "Penajam Paser Utara" (PPU), dan tahun ini juga akan ada tambahan UPTLTD BP3K Kec. Longkali semoga saja bisa terwujud. Serta masih banyak kegiatan lainnya untuk tahun ini. semoga saja berjalan lancar." Tegasnya pada pertemuan itu. ‪#‎bp3ktanahgrogot‬ (WA)

Foto Bp3k Kec Tanah Grogot.