Alat perangkap berferomon merupakan salah satu alat untuk pengendalian
hama penggerek pada batang padi, selain tanaman padi alat ini juga dapat
digunakan untuk tanaman bawang merah, tomat, kentang dan tanaman
sayuran lainnya.
Pemasangan alat ini sudah dilakukan dua kali di provinsi Jambi, yang
pertama di desa Hyang Kabupaten Kerinci, kedua di desa Sarkam Kabupaten
Sarolangun yang keduanya merupakan sentra produsi padi di Jambi.
Hama penggerek merupakan Salah satu penyebab rendahnya produksi padi,
terlambatnya pengendalian hama penggerek karena hama tanaman terserang
baru diketahui petani setelah adanya kerusakan, seperti gerekan larva
(ulat) atau adanya kotoran ulat pada batang padi.
Pengendalian yang dilakukan selama ini hanya dengan menggunakan
insektisida. Teknologi lain yang efektif, efisien dan ramah lingkungan
untuk memantau atau mengendalikan hama penggerek batang padi adalah
dengan pemasangan alat perangkap berferomon.
Feromon merupakan senyawa yang di dilepas oleh salah satu serangga
betina yang dapat mempengaruhi serangga lain yang sejenis dalam
sisitem kawin serangga tersebut.
Penggunaan feromon untuk pengendalian hama penggerek batang padi dapat
dilakukan dengan menggunakan perangkap toples plastik yang dirancang
khusus. Pada bagian dinding toples diberi lobang memanjang selebar
lebih kurang 2 cm sebagai jalan masuk serangga penggerek batang padi.
Karet berferomon digantung menggunakan kawat dan peniti pada tutup
toples tepat diatas lobang masuk serangga, sedangkan pada bagian bawah
toples diisi dengan air sabun. Perangkap berferomon ditempatkan pada
areal persawahan secara acak, untuk pemantauan diperlukan 5-6 unit per
hektar dan untuk penanggulangan dibutuhkan 12-15 unit per hektar
dipasang pada jarak yang proposional.
Pemasangan alat perangkap dilakukan pada saat mulai tanam atau paling
tidak 10 hari setelah tanam, ditempatkan pada ketinggian 50-75 cm diatas
permukaan tanah atau sedikit diatas tajuk tanaman.
Peneliti BPTP Jambi & Peneliti Balai Besar Biogen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar