Anda harus memilih media tanam
yang tepat agar akar tanaman mendapatkan udara yang cukup. Ada berbagai
media tanam yang bisa diterapkan untuk sistem hidroponik. Salah satu
contohnya adalah media yang cepat mengalirkan air dan air seperti
hidrocorn atau serpihan-serpihan sangat baik untuk tipe sistem aliran.
Karena bentuknya yang berongga memungkinkan oksigen untuk mengalir lebih
banyak di dalam media. Ini akan membuat akar tanaman penuh dengan
oksigen dan membantu penyerapan nutrisi. Kedua media ini bisa dipakai
berulang-ulang, namun hydrocorn biasanya lebih awet.
Media lain yang
bisa anda coba adalah rockwool, ini adalah media tanam yng dibuat dari
bebatuan vulkanis dan batu kapur. Pembuatan media ini adalah dengan
melelehkan bahan pada suhu tinggi, kemudian lelehan tersebut dipintal
menggunakan alat khusus, seperti proses pembuatan kapas. Setelah itu
bahan dibentuk menjadi kotak atau lembaran-lembaran. Kelebihan dari
media tanam ini adalah mampu menahan air 10-14 kali lebih banyak dan 20%
udara. Namun kelemahannya adalah bahan ini memiliki pH sekitar 7.8
sehingga bisa menaikkan PH dari nutrisi yang kita berikan pada tanaman.
Saat menanam dengan media ini, anda harus memberikan perhatian lebih
terutama masalah pH. Bahan lain yang juga dipakai untuk menanam
hidroponik adalah perlit, vermikulit, dan beberapa macam pasir.
Setelah memilih
media tanam yang tepat, selanjutnya anda harus memilih nutrisi untuk
tumbuh kembang tanaman anda. Nutrisi yang diberikan pada tanaman yang
dibudidayakan secara hidroponik sama saja dengan nutrisi untuk budidaya
dengan tanah. Anda bisa mendapatkan nutrisi ini di toko-toko khusus
hidroponik. Kebanyakan nutrisi ini dijual dalam bentuk konsentrat, jadi
anda perlu menambahkan 1 galon air untuk setiap 2-4 sendok teh nutrisi.
Produk ini biasanya memiliki bentuk cair dan terbagi atas 2 macam,
nutrisi untuk pertumbuhan, dan nutrisi untuk pembungaan. Nutrisi dalam
bentuk cair biasanya lebih mahal, namun lebih mudah dipergunakan. Selain
itu nutrisi ini lebih mudah larut dalam air dan beberapa sudah
ditambahkan dengan penjaga PH.
Kebanyakan tanaman hidroponik
tumbuh dengan baik dalam pH 5.8 hingga 6.8. Sedangkan pH terbaik adalah
6.3. Saat menanam tumbuhan dengan hidroponik, kita jadi lebih mudah
mengecek pH air dibandingkan dengan jika kita menanam tumbuhan dengan
media tanah. Anda bisa mengukur pH dengan kertas indikator pH yang
banyak dijual di toko-toko. Mengukur pH sangat mudah namun juga
merupakan proses terpenting dalam budidaya hidroponik.
Jika pH di bawah rata-rata, silakan tambahkan larutan potas untuk
menaikkannya. Sedangkan untuk menurunkan pH, anda bisa memakai asam fosfat.
Nah, jika semua sudah siap, sekarang bisa anda mulai menanam dengan teknik hidroponik.
Mulai dari penyiapan wadah (botol bekas, pipa, dll), memasukkan media
tanam (rockwool, hydrocorn, dll), penyemaian benih, pemberian nutrisi,
dan perawatan.
Sumber http://dispertan.kaltimprov.go.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar